Senin, 13 Februari 2012

Rayakan Valentine Boleh atau Tidak

Awali dengan bismillah
Assalamualaikum
Alhamdulillah, segala puji hanya milik ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullullah Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
 Ikhwan fillah adapun tulisan ini "Rayakan Valintine Boleh atau Tidak" terbit karena menimbang betapa pentingnya hal ini dibahas, karena ini masuk pada rana aqidah, yang dikhawatirkan perayaan valintine yang dianggap adat biasa tidak merusak aqidah, padahal hari valintine yang bertopeng hari kasih sayang ini yang tepatnya jatuh pada tanggal 14 febuari ini adalah perayaan kaum kuffar.

"Agama Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir (baca: tasyabbuh). Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dalam beberapa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma’).
Inilah yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al ‘Aql, terbitan Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103) Hadits ini menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani secara umum dan di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (Iqtidho’, 1/185)
Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir.  Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ (hal. 1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269:
Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka." 
(http://rohayadi.wordpress.com/2009/02/17/perayaan-valentine-virus-budaya-kaum-kuffar/)
           
Naudzubillah min dzalik, dalam tulisan diatas menjelaskan bahwa hari Valintine merupakan perayaan kaum Paganisme (kaum musyrik), kemudian di adopsi orang nasrani. Saya sepakat merayakannya berarti telah meniru-niru mereka (tasyabbuh), meniru-niru mereka berarti bagian dari mereka, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Sejarah Hari Valintine
Di kutip dari http://www.asal-usul.com/2009/02/hari-valentine-dalam-tinjauan-sejara.html
" SEJARAH Hari Valentine 1

Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.  Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.

Sejarah Hari Valentine 2

Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu di bawah ini:
pastur di Roma ,uskup Interamna (modern Terni), martir di provinsi Romawi Afrika.

Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
           
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sejarah Hari Valentine 3

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:

For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) When every foul come there to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya.

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentin dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
 Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
 Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Sejarah Hari Valentine 4
Kisah St. Valentine Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu."
 Berdasarkan Sejarah Hari Valintine dari berbagai versi, hal ini menunjukkan jelas ini merupakan perayaan kaum kuffar dari kaum paganis maupun nasrani, oleh sebab itu saudara-saudaraku janganlah sampai kita merayakannya hanya karena ingin mengekspresikan kasih sayang kita kepada orang lain. saya tekankan sekali lagi merayakannya berarti meniru-niru mereka, meniru niru mereka termasuk bagian dari mereka, ingatlah hadits Rasululullah yang saya tulis diatas tadi
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Fatwa Haram Hari Valintine dari MUI Kalimantan
MUI Kalimantan mengeluarkan fatwa haram untuk yang hadir, mengadakan dan mengikuti Valentine Day. seperti yang terlansir dalam www.tribunnews.com

"TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Saat ini, momen perayaan hari kasih sayang yang biasa disebut valentine day yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari ini kerap dijadikan kawula muda  untuk berbuat sesuatu yang cenderung kearah maksiat dan perbuatan dosa.
Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) seluruh Kalimantan menerbitkan fatwa haram terhadap perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day.  Keputusan dihasilkan melalui Rapat Koordinasi MUI Regional V seluruh Kalimantan terdiri Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat itu digelar di Pontianak pada pertengahan Desember 2011 lalu.
Ada pun pemberlakuan fatwa haram itu ditujukan kepada seluruh umat Islam di Kalimantan, khususnya kalangan remaja dan pemuda yang kerap ikut merayakan tradisi umat agama lain. Demikian diungkapkan Ketua MUI Kaltim KH Hamri Has belum lama ini.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi MUI se-Kalimantan di Pontianak pada pertengahan Desember lalu memutuskan menerbitkan fatwa haram terhadap Valentine Day yang dirayakan setiap 14 Februari. Semua yang hadir, mengadakan dan mengikuti Valentine Day hukumnya haram. Dengan fatwa ini MUI mengingatkan menjelang bulan Februari 2012 agar tak merayakan, mengikuti tradisi Hari Kasih Sayang tersebut," kata Hamri.
Menurutnya, pembahasan Valentine Day menjadi agenda khusus dalam pertemuan tersebut. Pasalnya, makna perayaan hari kasih sayang dijelaskan tak hanya dilakukan pada 14 Februari saja. Melainkan dapat dilakukan setiap saat guna menjalin silaturahmi. Sedangkan makna yang dalam perayaan Valentin Day yang ada saat ini dikalangan remaja itu mulai menunjukkan kecendrungan mengarah pada kegiatan maksiat dan perbuatan dosa." (sumber :http://www.tribunnews.com/2012/01/23/fatwa-haram-buat-hari-valentine)

Mudah-mudahan kita adalah orang yang selalu berada dijalan kebenaran dan tak terpengaruh dengan rekayasa-rekayasa kaum kafirin.ALLAH ta’ala  berfirman :
 “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah merasa puas/ridha kepada kalian sampai kalian mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka.” (QS. al-Baqarah [2]: 120).
Ila liqo 
Wassallam mualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Akhiri dengan Alhamdulillah



 http://acowahab.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar