Asyhadu alla ilaaha illallah artinya aku bersaksi bahwasanya tidak
ada yang berhak disembah kecuali Allah. Dalam syahadat ini terdapat
penafian (penolakan) sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa
sesembahan yang benar hanya Allah. Adalah sebuah kenyataan bahwasanya di
dunia ini terdapat banyak sesembahan selain Allah. Ada orang yang
menyembah kuburan, pohon, batu, jin, wali, dan lain-lain. Akan tetapi
semua sesembahan tersebut tidak berhak untuk disembah, yang berhak
disembah hanya Allah.
Allah berfirman (yang artinya): “Yang demikian itu adalah karena
Sesungguhnya Allah Dialah (tuhan) yang haq dan Sesungguhnya segala
sesuatu yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil. Dan
Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al
Hajj: 62). Allah juga berfirman (yang artinya): “Maka barangsiapa yang
ingkar kepada sesembahan selain Allah dan beriman pada Allah, sungguh
dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat.” (QS. Al Baqarah:256)
Makna syahadat la ilaha illallah adalah meyakini bahwa tidak ada yang
berhak mendapatkan ibadah kecuali Allah, konsisten dengan pengakuan itu
dan mengamalkannya. La ilaha menolak keberhakan untuk diibadahi pada
diri selain Allah, siapapun orangnya. Sedangkan illallah merupakan
penetapan bahwa yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Sehingga makna
kalimat ini adalah la ma’buda haqqun illallah atau tidak ada sesembahan
yang benar selain Allah. Sehingga keliru apabila la ilaha illallah
diartikan tidak ada sesembahan/tuhan selain Allah, karena ada yang
kurang. Harus disertakan kata ‘yang benar’ Karena pada kenyataannya
sesembahan selain Allah itu banyak. Dan kalau pemaknaan ‘tidak ada
sesembahan selain Allah’ itu dibenarkan maka itu artinya semua
peribadahan orang kepada apapun disebut beribadah kepada Allah, dan
tentu saja ini adalah kebatilan yang sangat jelas.
Kalimat syahadat ini telah mengalami penyimpangan penafsiran di antaranya adalah :
Pemaknaan la ilaha illalah dengan ‘la ma’buda illallah’ tidak ada
sesembahan selain Allah, hal ini jelas salahnya karena yang disembah
oleh orang tidak hanya Allah namun beraneka ragam
Pemaknaan la ilaha illallah dengan ‘la khaliqa illallah’ tidak ada
pencipta selain Allah. Makna ini hanya bagian kecil dari kandungan la
ilaha illallah dan bukan maksud utamanya. Sebab makna ini hanya
menetapkan tauhid rububiyah dan itu belumlah cukup.
Pemaknaan la ilaha illallah dengan ‘la hakimiyata illallah’ tidak ada
hukum kecuali hukum Allah, maka inipun hanya sebagian kecil maknanya
bukan tujuan utama dan tidak mencukupi.
Sehingga penafsiran-penafsiran di atas adalah keliru. Hal ini perlu
diingatkan karena kekeliruan semacam ini telah tersebar melalui sebagian
buku yang beredar di antara kaum muslimin. Sehingga penafsiran yang
benar adalah sebagaimana yang sudah dijelaskan yaitu : ‘la ma’buda
haqqun illallah’ tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.
Makna Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah
Sedangkan makna syahadat anna Muhammadar rasulullah adalah mengakui
secara lahir dan batin bahwa beliau adalah hamba dan utusan-Nya yang
ditujukan kepada segenap umat manusia dan harus disertai sikap tunduk
melaksanakan syari’at beliau yaitu dengan membenarkan sabdanya,
melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya dan beribadah kepada
Allah hanya dengan tuntunannya.
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwasanya
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasul Allah. Rasul adalah
seseorang yang diberi wahyu oleh Allah berupa syari’at dan ia
diperintahkan untuk mendakwahkan syari’at tersebut (Syarah Arba’in an
Nawawiyah, Syaikh Al ‘Utsaimin). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya!
Tidaklah mendengar kenabianku salah seorang dari umat ini, baik itu
Yahudi atau pun Nasrani, lalu ia meninggal sementara ia tidak beriman
dengan apa yang aku bawa, kecuali ia akan termasuk penduduk neraka” (HR.
Muslim)
Perlu diingat, selain beliau adalah seorang Rasul Allah, beliau juga
berstatus sebagai Hamba Allah. Di satu sisi kita harus mencintai dan
mengagungkan beliau sebagai seorang Rasul, di sisi lain kita tidak boleh
mengagungkan beliau secara berlebihan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya
aku hanyalah hamba, maka sebutlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.”
Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam tidak boleh kita anggap memiliki
sifat-sifat yang berlebihan, atau memiliki sifat-sifat yang hanya
dimiliki oleh Allah, semisal: menganggap beliau mengetahui perkara yang
ghaib, mampu mengabulkan do’a, mampu menghilangkan kesulitan kita, dan
lain-lain.
Makna Muhammad Rasulullah
Rukun dan Syarat Syahadat
La ilaha illallah terdiri dari dua rukun : nafi/penolakan, yaitu yang
terkandung di dalam la ilaha dan itsbat/penetapan, yaitu yang
terkandung dalam illallah. Maka dengan la ilaha dihapuslah segala bentuk
kesyirikan dan mengharuskan mengingkari segala sesembahan selain
Allah.orang yang bersyahadat harus mengerti bahwa tidak ada illah yang
berhak di sembah melainkan Allah. Sedangkan dengan illallah maka ibadah
hanya boleh ditujukan kepada Allah dan harus tunduk melaksanakannya.
Ayat-ayat yang mengungkapkan dua rukun ini banyak, di antaranya adalah
firman Allah tentang ucapan Nabi Ibrahim, “Sesungguhnya aku berlepas
diri dari semua sesembahan kalian, selain (Allah) yang telah menciptakan
diriku.” (QS. az-Zukhruf : 26).
Sedangkan rukun syahadat anna Muhammad rasulullah ada dua yaitu ;
pernyataan bahwa beliau adalah hamba Allah dan sebagai rasul-Nya. Beliau
adalah hamba, maka tidak boleh diibadahi dan diperlakukan secara
berlebihan. Dan beliau adalah rasul maka tidak boleh didustakan ataupun
diremehkan. Beliau membawa berita gembira dan peringatan bagi seluruh
umat manusia.
Syarat-syarat la ilaha illallah adalah :
v Mengetahui maknanya, lawan dari bodoh
v Meyakininya, lawan dari ragu-ragu
v Menerimanya, lawan dari menolak
v Tunduk kepadanya, lawan dari membangkang
v Ikhlas dalam beribadah, lawan dari syirik
v Jujur dalam mengucapkannya, lawan dari dusta
v Mencintai isinya dan tidak membencinya
Syarat-syarat Anna Muhammadar rasulullah adalah :
v Mengakui risalahnya secara lahir dan batin
v Mengucapkan dan mengakuinya dengan lisan
v Mengikutinya, yaitu dengan mengamalkan kebenaran yang beliau bawa dan meninggalkan kebatilan yang beliau larang
v Membenarkan beritanya, baik yang terkait dengan perkara gaib di masa silam atau masa depan
v Mencintai beliau lebih dalam daripada kecintaan terhadap diri sendiri, harta, anak, orang tua dan seluruh umat manusia
v Menjunjung tinggi sabdanya di atas semua ucapan manusia dan mengamalkan sunah/tuntunannya
Konsekuensi Syahadatain
Ketahuilah, jika seseorang telah bersaksi dengan dua kalimat
syahadat, ada hak dan kewajiban yang harus ia lakukan. Diantara hak yang
didapatkannya adalah haramnya darah dan hartanya. Maksudnya, seseorang
yang telah bersaksi dengan dua kalimat syahadat tidak boleh untuk
diperangi, ditumpahkan darahnya, dan dirampas hartanya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia, sampai mereka mau bersaksi bahwasanya tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwasanya Muhammad
adalah utusan Allah, dan mendirikan sholat, serta menunaikan zakat.
Apabila mereka telah melakukan hal tersebut, mereka telah menjaga darah
dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak islam. Adapun hisab mereka
adalah urusan Allah Ta’ala” (HR. Bukhori dan Muslim)
Adapun kewajiban yang harus dilakukan adalah :
1. Kewajiban setelah bersaksi Asyahadu alla ilaaha illallah
Konsekuensi syahadat la ilaha illallah juga meninggalkan segala
bentuk peribadahan dan ketergantungan hati kepada selain Allah. Selain
itu ia juga melahirkan sikap mencintai orang yang bertauhid dan membenci
orang yang berbuat syirik. Sedangkan konsekuensi syahadat Muhammad
Rasulullah adalah menaati Nabi, membenarkan sabdanya, meninggalkan
larangannya, beramal dengan sunnahnya dan meninggalkan bid’ah, serta
mendahulukan ucapannya di atas ucapan siapapun. Selain itu, ia juga
melahirkan sikap mencintai orang-orang yang taat dan setia dengan
sunnahnya dan membenci orang-orang yang durhaka dan menciptakan
perkara-perkara baru dalam urusan agama yang tidak ada tuntunannya.
2. Kewajiban setelah bersaksi Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah
Orang yang telah bersaksi Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah maka
konsekuensinya ia wajib membenarkan segala yang dikabarkan oleh
Rasulullah tanpa meragukannya, melakukan apa yang Beliau perintahkan,
menjauhi apa yang beliau larang, mendahulukan dan menghormati sabda
beliau di atas perkataan selainnya, beribadah kepada Allah sesuai
tuntunannya, tidak menambah-nambah ajarannya, serta melahirkan sikap
cinta terhadap orang yang taat dengan sunnah beliau dan benci terhadap
orang yang mengingkari sunnah beliau. Dan termasuk pula meyakini beliau
sebagai penutup para Nabi dan Rasul, tidak ada lagi nabi setelah beliau.
http://shoutussalam.com/2011/11/makna-dan-konsekuensi-dua-kalimat-syahadat/
Hadir dan Menangkan hadiah nya tempat bermain poker 9 game dengan hanya 1 userid saja sudah bisa menikmati permainan kami di arenadomino(com)
BalasHapussilahkan langsung daftarkan diri anda bersama kami dengan pelayanan 24jam dan proses cepat yang kami berikan untuk kenyamanan anda semua dalam bermain di tempat kami segera bergabung peluang menang menunggu anda...
WA +855 96 4967353 🤗🤗🤗